Cerita Ngentot Bersama Dengan Tante Yossie

Tembakdalam69.blogspot.com, Cerita Dewasa - Cerita Ngentot Bersama Dengan Tante Yossie. Cerita ini ialah sesuatu pembelajaran aku yang berlangsung sekitar 1 tahun yang lantas. Ini ialah pembelajaran yang tak akan pernah aku lupakan bersama Tante Yossie. usia aku kini ialah 23 tahun, aku (Donnie) baru saja menangani kuliah aku di sesuatu perguruan swasta yang populer di Jakarta.




Dulu ketika aku masih duduk di bangku SMA, aku memiliki teman bermain yang cukup akrab, namanya Jessy. Dia ialah teman dekat aku dari ketika perkenalan pertama kali ketika masih duduk di bangku SMP. pasal kaitan kami amat dekat, tersebutkan aku kerap bermain ke rumahnya di kawasan Menteng.



Cerita Sex - Hampir setiap minggu pasti aku bermain ke rumahnya, entah buat mengajaknya pergi atau cuma bermain di rumahnya saja. pasal kaitan kami yang dekat, tersebutkan kaitan aku dengan keluarganya cukup dekat pula. terlebih jika dengan Tante Yossie, yang tak lain ialah ibu kandung Jessy. butuh anda ketahui, Tante Yossie menikah di usia yang amat muda dengan Om Anwar.




Cerita Ngentot Bersama Dengan Tante Yossie





Cerita Ngentot Bersama Dengan Tante Yossie


Cerita Ngentot Bersama Dengan Tante Yossie



Cerita MesumTante Yossie melahirkan Jessy ketika masih berusia 18 tahun. disamping Jessy, Tante Yossie juga memiliki anak lagi yaitu George yang baru berusia 2 tahun saat itu. jelas jelas perbedaan umurnya dengan Jessy amat jauh, apa bisa jadi Tante Yossie jelas jelas ingin memiliki anak lagi ataukah?. tiap hari Tante Yossie cuma di rumah saja, sementara Om Anwar-nya ialah seorang karyawan perusahaan asing yang cukup sukses. terhadap akhirnya ketika baru menginjak SMA tahun ke-2 kaitan aku serta Jessy dan dengan keluarganya putus, ketika nyatanya mereka sekeluarga sesegera mungkin pindah ke Jerman buat mengikuti Om Anwar yang memperoleh job di Jerman.



Namun kira–kira setahun yang lantas aku memperoleh berita jikalau Jessy sedang liburan ke Jakarta. jelas saja saja aku bahagia sekali pasal dapat bertemu teman lama aku. Ketika telah Berposisi di Jakarta, Jessy menelepon aku serta dia menyuruh aku datang ke apartmentnya di kawasan Kuningan. serta akhirnya aku pun datang bertemu dengan dia di apartmentnya.



Ketika datang aku amat kaget, pasal nyatanya Tante Yossie telah tinggal kembali di Jakarta. Tante Yossie nyatanya tak terlampau betah dengan suasana di Jerman, kira–kira sehabis 1 tahun di Jerman dia bikin keputusan bersama George buat kembali ke Jakarta. sementara Om Anwar serta Jessy tetap tinggal di sana. George kini telah sekolah terhadap sesuatu SD swasta populer di kawasan Lippo Karawaci.



Ketika bertemu dengan Jessy ataupun dengan partisipan keluarganya yang lain, aku amat bahagia sekali, pasal telah lama sekali aku tak berjumpa dengan mereka semua. Namun sehabis kira–kira 2 minggu Berposisi di Jakarta buat liburan, akhirnya Jessy sesegera mungkin kembali ke Jerman buat meneruskan studinya. Namun sehabis 1 minggu Jessy balik ke Jerman, tiba–tiba aku memperoleh telepon dari nomor HP yang biasa digunakan Jessy ketika dia Berposisi di Jakarta, serta nyatanya sehabis aku ingat nomor tersebut ialah nomor HP Tante Yossie.



“Don. Tante nih, kamu lagi dimana?” tanya si Tante “Saya baru saja habis makan siang tuh setara teman aku Tante, adanya apakah memangnya?” tanyaku kembali “Gini. adanya yang aneh setara TV di rumah Tante, kamu dapat tolong kemari tidak?” tanyanya “Yah. dapat deh Tante, cuman kira-kira 2 pukul lagi deh yah,” jawab saya.



Akhirnya aku datang juga ke apartmentnya buat membantunya. sehabis sampai di apartmentnya alangkah kagetnya saya, nyatanya Tante Yossie memakai baju yang amat seksi. Yah, jelas jelas tubuhnya cukup seksi bagiku, pasal meskipun telah mulai berumur, Tante Yossie masih sempat merawat badannya dengan melaksanakan senam “BL” seminggu 3 kali. badannya yang ideal rujukan oleh aku memiliki tinggi sekitar 168 cm, serta berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira–kira 36B.



Ketika aku mengecek TV-nya nyatanya jelas jelas adanya yang rusak. masa aku sedang berupaya mengeceknya tiba–tiba Tante Yossie menempel di belakang aku. Mula–mula aku tak menaruh curiga setara sekali bisa jadi pasal dia ingin tahu area mana yang rusak, namun lama–lama aku mengalami adanya sebuah yang menempel di punggung saya, yaitu payudaranya yang montok. sehabis TV berhasil aku benarkan, kami berdua akhirnya duduk di ruang keluarganya bersetara dengan menonton acara TV serta berbicara mengenai kabar saya.



“Don, kamu masih layaknya yang dulu saja yah?” tanya Tante Yossie “Agh. Tante dapat aja deh, emang nggak adanya bedanya setara sekali apa?” jawabku “Iyah tuh. masih layaknya yang dulu saja, cuman kini pastinya telah dewasa dong”. tanyanya Lalu belum aku menjawab pertanyaannya yang satu itu, tiba–tiba tangan Tante Yossie telah memegang tangan aku duluan, serta jelas saja saja aku kaget setengah mati “Don. mau kan tolongin Tante?” tanya si Tante dengan manja “Loh. tolongin terlebih jika nih Tante?” jawabku “Tolong memuaskan Tante, Tante kesepian nih”. jawab si Tante Astaga, betapa kagetnya aku mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tante Yossie yang mempunyai rambut sebahu dengan warna rambut yang highlight, aku benar–benar tak membayangkan kalau ibu teman dekatku sendiri yang meminta layaknya itu. jelas jelas tak pernah adanya keinginan buat “bercinta” dengan Tante Yossie ini, pasal sepanjang ini aku menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik serta bertanggung jawab “Wah. aku sesegera mungkin memuaskan Tante dengan apakah dong?” tanyaku bersetara dengan bercanda “Yah. kamu logikakan sendiri dong, kan kamu telah dewasa kan”. jawabnya.



Lalu akhirnya aku terbawa nafsu setan juga, serta awalilah memberanikan diri buat memeluknya serta kami mulai berciuman di ruang keluarganya. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, serta tanganku mulai meremas–remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Yossie juga tak mau kalah, ia langsung meremas–remas alat kelaminku dengan keras.



Bisa jadi pasal sepanjang ini tak adanya laki laki yang bisa memuaskan nafsu seksnya yang nyatanya amat besar ini, terlebih jika sehabis kepulangannya dari Jerman. Akhirnya sehabis hampir sepanjang setengah pukul kami berdua bercumbu layaknya di atas, Tante Yossie menarik aku ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya dia langsung melucuti seluruh baju saya, pertama–tama dia melepas kemeja aku kancing perkancing bersetara dengan menciumi dada aku. Bukan main nafsunya si Tante, pikirku. serta akhirnya sampailah terhadap area celana.



Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana Levi’s aku. serta akhirnya dia bisa menatap betapa tegangnya batang kemaluan aku. “Wah. Don, gede juga nih memiliki kamu”. kata si Tante bersetara dengan bercanda. “Masa sih Tante. perasaan biasa–biasa saja deh,” jawabku. Dalam kondisi aku berdiri serta Tante Yossie yang telah jongkok di depan saya, dia langsung membuat turun celana dalam aku serta dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan aku ke dalam mulutnya.



Aghh, enak sekali rasanya. pasal baru pertama kali ini aku mengalami oral seks. sehabis dia puas melaksanakan oral dengan kemaluan saya, setelah itu aku mulai memberanikan diri buat bereaksi

Sekarang gantian aku yang ingin memuaskan si Tante. aku membuka bajunya serta setelah itu aku melepaskan celana panjangnya.



Sehabis menatap kondisi si Tante dalam kondisi dengan tidak baju itu, tiba–tiba libido seks aku menjadi makin besar. aku langsung menciumi payudaranya bersetara dengan meremas–remas, sedangkan itu Tante Yossie terlihat senangnya bukan main. lantas aku membuka BH hitamnya, serta awalilah aku menggigit–gigit putingnya yang telah mengeras “Oghh. aku merindukan suasana layaknya ini Don”. desahnya “Tante.



Aku belum pernah gituan loh, tolong ajarin aku yah?” kataku Karena aku telah bernafsu sekali, akhirnya aku memaksa Tante jatuh ke ranjangnya. serta setelah itu aku membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas klitorisnya telah memerah serta liang kemaluannya telah basah sekali di antara bulu–bulu halusnya. lantas aku mulai menjilat–jilat kemaluan si Tante dengan pelan–pelan. “Ogh. Don, pintar sekali yah kamu merangsang Tante”. dengan suara yang mendesah. “Wah. alami tuh Tante, padahal aku belum pernah sampai sekelumit ini loh”. jawabku.



Tidak terasa, tahu–tahu rambutku dijambaknya serta tiba–tiba badan tante mengejang serta saya mengalami adanya cairan yang membanjiri kemaluannya, wah. nyatanya dia orgasme! jelas jelas berbau aneh sih, hanya berhubung telah dilanda nafsu, bau layaknya apapun tentunya telah tak menjadi masalah.



Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya aku rasakan, serta nikmatnya benar–benar luar biasa. Mulut Tante menjilati kemaluan aku yang telah mulai basah serta begitupun mulut aku yang menjilat-jilat liang kemaluannya. sehabis kami puas melaksanakan oral seks, akhirnya Tante Yossie kini meminta aku buat memasukan batang kemaluan aku ke dalam lubang kemaluannya



“Don. ayoo dong, kini masukin yah, Tante telah tak tahan nih,” minta si Tante



“Wah. aku takut kalo Tante hamil gimana”. tanyaku



“Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang–tenang aja deh,”



bersetara dengan berupaya meyakinkanku Benar–benar nafsu setan telah memberi efek saya, serta akhirnya aku nekad memasukan kemaluan aku ke dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya. meskipun sakitnya juga lumayan. sehabis akhirnya masuk, aku melaksanakan gerakan maju-mundur dengan pelan, pasal masih berasa sakit. “Ahh. dorong terus dong Don”.



Minta si Tante dengan suara yang telah mendesah sekali. Mendengar desahannya aku menjadi makin nafsu, serta aku mulai memaksa dengan kencang serta laju meskipun rasa sakit juga berasa. Akhirnya aku mulai habit serta mulai memaksa dengan laju.




Cerita Ngentot Bersama Dengan Tante Yossie


Sedangkan itu tangan aku asyik meremas–remas payudaranya, sampai tiba–tiba badan Tante Yossie mengejang kembali. Astaga, nyatanya dia orgasme yang kedua kalinya. serta setelah itu kami berganti posisi, aku di bawah serta dia di atas aku. Posisi ini ialah idaman aku kalau sedang bersenggama. serta nyatanya posisi choices aku ini jelas jelas tak salah, benar–benar aku mengalami kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. bersetara dengan mengalami gerakan naik-turunnya pinggul si Tante, serta tangan aku tetap sibuk meremas payudaranya lagi “Oh. oh. enak sekali Donniie!”. teriak si Tante “Tante. aku kayaknya telah mau keluar nih”. kata saya “Sabar yah Don. tunggu sejenak lagi dong, Tante juga udah mau keluar lagi nih”. jawab si Tante



Akhirnya aku tak kuat menahan lagi, serta keluarlah cairan mani aku di dalam liang kemaluan si Tante, begitu juga dengan si Tante. “Arghh!”. teriak si Tante Yossie.



Tante Yossie setelah itu mencakar pundak aku sedangkan aku memeluk tubuhnya dengan erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot–otot kemaluannya benar–benar meremas batang kemaluanku. sehabis itu kami berdua letih serta langsung tidur saja di atas ranjangnya.



Dengan tidak disadari sehabis 3 pukul tertidur, aku akhirnya bangun. aku memakai baju aku kembali serta menuju ke dapur. Ketika di dapur aku menatap Tante Yossie dalam kondisi telanjang, bisa jadi dia telah biasa layaknya itu.



Entah kenapa, tiba–tiba kini giliran aku yang nafsu menatap pinggulnya dari belakang. dengan tidak bekata–kata, aku langsung memeluk Tante Yossie dari belakang, serta mulai lagi meremas–remas payudaranya serta pantatnya yang bahenol dan menciumi lehernya.



Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante langsung menciumi bibir saya, serta memeluk aku dengan erat “Ih. kamu nyatanya nafsuan juga yah anaknya?” kataya bersetara dengan tertawa kecil “Agh Tante dapat aja deh,” jawabku bersetara dengan menciumi bibirnya kembali Saking nafsunya, aku mengajak buat sekali lagi bersenggama dengan si Tante, serta si Tante setuju-setuju saja. dengan tidak adanya perintah dari Tante Yossie kali ini aku langsung membuka celana serta baju aku kembali, sehingga kami dalam kondisi telanjang kembali di dapurnya. pasal kondisi tempat kurang nyaman, tersebutkan kami cuma melaksanakannya dengan gaya doggie style”Um. dorong lebih keras lagi dong Don”. desahnya. makin nafsu saja saya mendengar desahannya yang rujukan oleh aku amat seksi. tersebutkan makin keras juga sodokanku kepada si Tante, sedangkan itu tanganku menjamah seluruh area badannya yang bisa aku jangkau “Don. mandi yuk?” mintanya “Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin aku yah?” jawab saya



Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi aku mendudukkan Tante Yossie di atas wastafel, serta setelah itu aku kembali menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. serta Tante mulai terangsang kembali “Hm. enak sekali jilatanmu Don. agghh”. desahnya



“Don. kamu sering–sering ke sini dong”. katanya dengan nafas memburu “Tante, kalo tahu adanya service begini mah aku setiap hari kalau dapat juga mau,” jawabku bersetara dengan tersenyum Setelah puas menjilatinya, aku memasukkan batang kemaluan aku kembali ke lubang kemaluan Tante Yossie. Kali ini, dorongan aku telah makin kuat, pasal rasa sakit aku telah mulai berkurang ataukah aku telah mulai habit yah? boring dengan gaya tersebut, aku duduk di atas kloset serta Tante Yossie aku dudukkan di atas saya, serta batang kemaluan aku kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kali ini aku telah mulai tak terlampau mengalami sakit setara sekali, namun rasa enak lebih banyak berasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang semakin lama semakin laju bikin akhirnya aku “KO” kembali, aku mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Yossie setelah itu menjilati kemaluan aku yang telah berlumuran dengan air mani, dihisapnya seluruh sampai bersih. sehabis itu kami mandi bersama



Setelah selesai mandi, Tante Yossie memasakkan makan malam buat kami berdua, serta sehabis itu aku pamitan buat balik ke rumah. sehabis kajadian itu aku baru tahu jikalau kesepian seorang Tante bisa membawa enak juga kadang–kadang. Sampai kini kami masih kerap bertemu serta melaksanakan bersetubuhan. Kami kebiasaannya melaksanakan di apartmetnya di kala anaknya George sedang sekolah atau les. serta kerap juga Tante mem-booking hotel berbintang serta kami bertemu di kamar.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *